AQIDAH ISLAM
this site the web

Ibadah Jasad dan Hati

Oleh : Ustadz H.Muhammad Uaman

Surat al-Baqoroh merupakan surat yang memuat banyak sekali hukum-hukum Islam, walaupun penjabarannya ada di surat al Nisa, al Ahzab, al Nur dan surat-surat lainnya. Dalam surat ini ada satu ayat yang memerintahkan agar seorang Muslim yang masuk dalam Islam harus menjalankannya secara sempurna atau kaffah, seperti pada surat alBaqoroh ayat 208:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

Untuk menjadi seorang Muslim sempurna ada beberapa tahapan yaitu :

Pertama Al Jasad Islamiyah :
Fisik/tubuh/bungkusnya Islam. Tubuh merupakan kesatuan yang didalamnya juga ada isinya. Seperti inilah Islam. Seorang Islam dalam menjaga tubuhnya harus sholat, maka yang sholat tidak boleh hanya hatinya saja. Karena dalam sholat ini ada rukuk, sujud, I’tidal, tahiyat, salam dan praktek lainnya. Dalam Islam tak ada yang namanya semedi, artinya hanya menata hati saja, seperti halnya ada sebagian orang yang tidak mau melakukan sholat dan cukup hatinya saja. Islam lebih dari itu. Oleh karenanya ketika tangan, hati, kaki dan anggota tubuh lainnya mau diatur sama Alloh maka semuanya akan turut pada Islam. Dan banyak sekali ayat-ayat al Quran yang memerintahkan tegakkan sholat dan Nabi Muhammad juga telah memberikan contoh bagaimana sholat yang benar dan beliau sendiri juga sampai bengkak kakinya akibat sholat. Islam mengajarkan ibadah puasa, maka tubuh pun ikut berpuasa. Ketika Islam ini menuntut untuk menutup aurat dengan jilbab maka tak ada istilah "hatinya yang berjilbab", seperti yang dikatakan beberapa orang yang tidak mau berjilbab "yang penting hatinya berjilbab". Ini adalah pandangan yang salah karena Alloh memerintahkan dalam al-Quran untuk menutup aurat.

Kedua Ruh Islamiyah,
Artinya hal ini merupakan kelengkapan ibadah kepada Alloh SWT, ibadah yang hanya jasad saja tanpa ruh maka ibadah itu tak bermakna. Ia akan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang menyimpang kepada perbuatan keji dan kemungkaran. Contoh dalam hal puasa, kalau ibadah puasanya tak bisa mengendalikan nafsu maka tak akan ada nilai dan makna puasanya. Selain itu banyak juga orang awam yang sering kali menyalahkan seseorang yang tampak sebagai ahli ibadah yang mana karena perilaku dan isi hatinya berlawanan maka mereka mengatakan : ”Halah apa itu katanya sudah haji, halah yang rentenir juga jilbaban, halah sing jengking podo wae” dan lain sebagainya, ini isyarat yang menandakan bahwa Islamnya hanya jasad saja tanpa ruh. Hal ini disebabkan karena tidak ada pemaknaan ibadah secara kaffah atau sempurna sehingga yang beribadah secara ruh menyalahkan ibadah secara jasadiyah. Ingat akan hadits orang yang membunuh 99 orang dan digenapi 100 orang rahib yang dibunuhnya. Ia melanjutkan perjalanan ke desa yang ahli khoir tidak memilih ke desa yang ahli syar, dia mati dan bertaubat, akhirnya ia mendapatkan surga setelah perdebatan 2 malaikat yang mengukur sikap dia. Karena kita sudah tua maka saat tobat perlu disegerakan agar menuju Islam kaffah dan istiqomah kita dapatkan. Akhirnya kita mendapatkan ni’mat anugerah dan terjauhkan dari kesyirikan kepada Alloh SWT.

Ketiga dengan melalui fikratul Islamiyah,
Artinya semua pemikiran ini dilandasi dengan Islam, semua tertuju pada Islam. Islam yang mengarahkan gaya hidup dan perilakunya, Islam yang menjadi acuan dalam melangkah dan mengatur strategi hidupnya. Dia diarahkan dengan al Quran dan Sunnah Nabi dengan sikap sami’na wa atho’na.

Wallohu a'lam bish showab
(Arifie-Deden)

0 komentar:

Posting Komentar

 
close
marketing-mobil-wuling