Oleh : Ustadz H.Muhammad Usman
Rasa takut terhadap azab Alloh merupakan muara terhadap takut kepada Alloh. Pada umumnya orang tak bisa langsung mempunyai rasa takut sebelum Alloh menampakkan azab-Nya. Untuk mempunyai rasa takut ini, sebagai bentuk keadilan Alloh maka Dia menurunkan petunjuk berupa Al-Qur'an dan As-Sunnah melalui Rosululloh dari bangsa sendiri yang menjelaskan petunjuk tersebut. Setelah satu rosul wafat maka disusulkan rosul berikutnya sebagai bentuk upaya untuk menyelamatkan manusia dari semua bentuk peringatan. Akan tetapi karena nafsu, iman dan akal terkalahkan maka manusia terjerumus kedalam dosa. Lalu Alloh membuka pintu taubat bagi manusia, Alloh masih menerimanya, ibarat orang nikah yang telah bercerai lalu iddah, ia kembali menjalani kehidupan berumah tangga.
Rasa takut manusia diselimuti oleh kemaksiatan dirinya sehingga Ibnu Athoillah menyatakan bahwa sikap manusia ini dalam menutupi kemaksiatan ada 2 macam: yang pertama yaitu al khouf anil ma’shiyat atau dia takut dari maksiat, dan yang kedua dia menutupi rasa takut karena kawatir kemaksiatannya terungkap (al khouf fil maksiyat), jadi dia takut kepada manusia bukan takut kepada Alloh, orang ini akan rugi karena ia akan cenderung mengulangi kemaksiatan itu sendiri. Ia tidak ingat akan firman Alloh : Inna Bathsya robbika la syadiidu. (sesungguhnya siksa Tuhanmu benar-benar sangat keras) al-Buruuj ayat 12.
Demikian juga perlu diperhatikan bagaimana kerasnya siksaan Alloh bagi orang-orang yang dzolim, sebagaimana firman Alloh didalan surat Huud ayat 102-103 :
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
(Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras).
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّمَنْ خَافَ عَذَابَ الآخِرَةِ ذَلِكَ يَوْمٌ مَّجْمُوعٌ لَّهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَّشْهُودٌ
(Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).
Oleh karena itu takutlah kepada Alloh dengan banyak mempelajari al-Qur'an dan Hadits agar kita menyadari dan takut akan peringatan dan ancaman-ancaman Alloh sehingga kita dapat menjauhi perbuatan maksiat, takutlah kepada Alloh karena perbuatan maksiat dan bukan takut perbuatan maksiatnya diketahui orang lain dan bahkan bukan malah bangga melakukan maksiat, na'udzubillah min dzalik.
(Arifie - Deden)
TAKUT KEPADA ALLOH KARENA MAKSIAT
Diposting oleh
roy z
, Sabtu, 23 Januari 2010 at 07.28, in
Label:
Maksiat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar